Rabu, 26 September 2012

Cinta Sejati di Sepanjang Masa


Cinta. Kata yang sederhana namun sarat makna. Satu rasa yang ada dalam dada setiap manusia. Satu kata dan rasa yang terkadang terlalu rumit untuk dicari definisinya. Satu rasa yang banyak dipuja-puja oleh manusia. Terkadang berubahlah ia sebagai berhala baru yang disembah-sembah, bila manusia salah memaknai cinta. Cinta tak pernah lepas dari semua lakon dalam panggung kehidupan manusia.
Cintalah yang membuat seorang ibu rela menukar nyawa yang dipunya demi bayi mungilnya. Karena cintalah seorang ayah rela bekerja dengan sungguh meski bermandi peluh. Karena cintalah seorang kakak rela berbagi dan melindungi adiknya. itulah bunga cinta yang tumbuh di taman keluarga
Kita bisa belajar cinta dari Rasulullah teladan kita yang mulia, cintalah yang mendorong beliau untuk menolak tawaran malaikat untuk menimbun penduduk Thaif yang telah mendzalimi Beliau. Justru sebaliknya beliau menghujani penduduk Thaif dengan do’a agar Allah melimpahkan ampunan dan hidayah kepada mereka. Karena cinta yang besar kepada Allah yang menjadikan beliau tak pernah lelah untuk menyampaikan risalah dakwah yang beliau emban, meski aral dan rintangan tak pernah berhenti menghadang.Begitu besar pula cinta beliau kepada kita umatnya, sehingga hal yang beliau khawatirkan di ujung akhir usia beliau adalah kita. Disebabkan oleh rahmat Allah dan rasa cinta beliau kepada orang mukmin, tersedia syafa’at sebagai salah satu jalan sebagai pembuka pintu surga. Begitulah cinta Rasulullah, Sudahkah kita sebagai umat beliau menyambut uluran cinta beliau agar cinta sucinya tak bertepuk sebelah tangan.

Cintapun hadir menghiasi kehidupan umat muslim di era kepemimpinan Rasulullah, sejarah mencatat bagaimana agungnya jalinan cinta antara kaum Anshar dan kaum Muhajirin. Disebabkan oleh cintalah, kaum Anshar merelakan separuh dari harta mereka untuk diinfaqkan kepada saudara mereka dari kaum Muhajirin. Karena kaum Anshar meyakini sepenuhnya bahwa ikatan cinta karena ikatan aqidah jauh lebih berharga di mata Rabb mereka. Begitulah bunga cinta yang tumbuh subur karena kokohnya ikatan Aqidah harum mewangi begitu indah.
Dan diatas semua cinta, terdapat cinta yang Maha Luas dari Allah Yang Maha Mencintai. Karena cinta, Allah memberi dua mata kita yang sempurna dalam memandang, mengaruniakan sepasang tangan dan kaki yang berjari lengkap, mampu bergerak sempurna. Tak hanya itu dianugerahkan-Nya pula kepada kita qolbu (hati) yang akan membantu menuntun dan mengontrol diri kita .Hati yang akan bergerak resah ketika diri kita alpa dan lalai dari Nya. Lalu apa yang bisa kita lakukan sebagai tanda cinta dan syukur atas segala nikmatNya. Menjaga pandangan demi kesucian, sebagai tanda syukur atas nikmat bashirah yang diberikanNya. Sudahkah? Menjadikan setiap gerak dari seluruh indra dan setiap bagian dari tubuh kita untuk beribadah kepada Nya. Sudahkah? Meniti langkah di jalanNya dengan tegar mseki duri tersebar di sepanjang jalan serta bekerja keras demi tegaknya dienNya hingga cahayaNya berpenancar menyinari jagad raya. Sudahkah? Sudahkah engkau teteskan peluhmu, mengorbankan waktumu, menginfaqkan hartamu, atau bahkan meneteskan darahmu? Jika belum satupun yang sudah engkau lakukan untuk membuktikan cintamu padaNya,maka tak ada salahnya jika Allah mencabut kembali cintaNya padamu.

Risalah Cinta

“Cinta Itu. . .”
Cinta bagaikan air laut yang mengisi sebagian isi bumi, . . .
Memberi banyak kehidupan, . . .
Membuat orang ingin tahu, . . .
Dan tiap orang pasti mengalami cinta, . . .
Cinta itu keikhlasan, . . .
Cinta itu Kemauan, . . .
Cinta itu saling mengerti, . . .
Cinta itu indah jika kita bisa menempatkannya pada tempat terbaik dalam hati, . . .
Jadikan cinta litu indah dihatimu,.... . .
Karena cinta bisa seindah yang kau mau, . . .
Aku mencintaimu Dalam segala kurang dan lebihmu, . . .
Dalam pintaku pada-NYA terselip namamu yang selalu kurindu, . .
. . . . ,I LOVE U, . . .