KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Warohmatullohi Wabarokatuh,
Puji
syukur kehadirat Allah SWT. Karena atas ridha dan inayahnya sehingga saya dapat
menyelesaikan Tugas Makalah Penelitian ini, shalawat beriringkan salam semoga
tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya para sahabatnya dan kita
sebagai pengikutnya illa yaumil Qiyamah. Amin
Makalah
penelitian ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas ujian tengah semester
mata kuliah Pengantar Manajemen. Saya juga berharap tulisan ini dapat
memberikan manfaat dan sumbangan pemiikiran bagi semua pihak yang terkait dalam
pembuatan makalah penelitian ini.
Saya
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah penelitian ini tidak lepas dari
bantuan dan dukungan banyak pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung,
yang berupa kritik, saran, dan sebagainya. Oleh karena itu, saya ingin
mengucapkan terimakasih yang tulus kepada :
1. Bapak Ega Jalaludin, SH, MM . Selaku Dosen
Pengantar Manajemen
yang senantiasa memberikan meluangkan waktunya untuk mengajar dan
memberikan ilmunya kepada kami.
yang senantiasa memberikan meluangkan waktunya untuk mengajar dan
memberikan ilmunya kepada kami.
2. Ayah,
ibu yang senantiasa memberikan dukungan dan doanya kepada saya
3. Teman-teman
Manajemen, atas kebersamaannya dan motivasinya
4. Seluruh
pihak yang mendukung penyusunan makalah penelitian ini.
Saya
menyadari bahwa makalah penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang menbangun demi kesempurnaan karya tulis ini, akan saya
terima dengan senang hati.
Wassalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.
Serang,
06 November 2013
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
I.
Latar Belakang
Tipe-tipe organisasi saat ini sangat
bervariasi dalam hal ruang lingkup dan ukuran dan mungkin akan memiliki
beberapa praktik yang unik pada organisasi itu. Misalnya, sebuah organisasi
yang umum adalah organisasi akademik yaitu universitas. Terdapat beberapa
ritual dalam perguruan tinggi, seperti orientasi mahasiswa baru, pestafrat
ernit y (perkumpulan khusus mahasiswa di perguruan tinggi) serta sorority
(perkumpulan khusus mahasiswi), serta makanan kantin. Praktik-praktik seperti
bimbingan dan magang juga memberi ciri kebanyakan institusi di perguruan
tinggi.
Jelaslah bahwa inti dari kehidupan
organisasi ditemukan di dalam budayanya. Dalam hal ini, budaya tidak mengacu
pada keanekaragaman ras, etnis, dan latar belakang individu. Melainkan budaya
adalah suatu cara hidup di dalam sebuah organisasi. Budaya organisasi mencakup
iklim atau atmosfer emosional dan psikologis. Hal ini mungkin mencakup semangat
kerja karyawan, sikap, dan tingkat produktivitas. Budaya organisasi juga
mencakup simbol (tindakan, rutinitas, percakapan, dst.) dan makna-makna yang
dilekatkan orang pada simbol- simbol ini. Makna dan pemahaman budaya dicapai
melalui interaksi yang terjadi antar karyawan dan pihak manajemen.
II.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah pengertian dari budaya organisasi?
2. Apa saja teori-teori mengenai budaya organisasi?
3. Apakah dimensi-dimensi budaya organisasi?
4. Bagaimana peranan budaya organisasi?
5. Bagaimana cara karyawan mempelajari budaya organisasi?
2. Apa saja teori-teori mengenai budaya organisasi?
3. Apakah dimensi-dimensi budaya organisasi?
4. Bagaimana peranan budaya organisasi?
5. Bagaimana cara karyawan mempelajari budaya organisasi?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Organisasi
Organisasi pada dasarnya merupakan tempat
atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan
sistematis, terkendali, dengan memanfaatkan sumber daya (dana, material,
lingkungan, metode, sarana, prasarana, data) dan lain sebagainya yang digunakan
secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan bersama.
B.
Pengertian Budaya Organisasi
Robbins (1996) memberi pengertian budaya organisasi antara lain sebagai:
Robbins (1996) memberi pengertian budaya organisasi antara lain sebagai:
ü Nilai-nilai
dominan yang didukung oleh organisasi.
ü Falsafah yang menuntun kebijaksanaan
organisasi terhadap pegawai dan
pelanggan.
pelanggan.
ü Cara pekerjaan dilakukan di tempat itu.
ü Asumsi dan kepercayaan dasar yang terdapat di
antara anggota organisasi.
Dari sudut pandang
karyawan, budaya memberi pedoman bagi karyawan akan segala sesuatu yang penting
untuk dilakukan. Sejumlah peran penting yang dimainkan oleh budaya perusahaan
adalah:
1. Membantu
pengembangan rasa memiliki jati diri bagi karyawan.
2. Dipakai untuk
mengembangkan keterkaitan pribadi dengan organisasi.
3. Membantu stabilitas
organisasi sebagai suatu sistem sosial.
4. Menyajikan pedoman
perilaku sebagai hasil dari norma perilaku yang sudah dibentuk.
Budaya organisas yang
terbentuk, dikembangkan, diperkuat atau bahkan diubah, memerlukan praktik yang
dapat membantu menyatukan nilai budaya anggota dengan nilai budaya organisasi.
Praktik tersebut dapat dilakukan melalui induksi atau sosialisasi, yaitu
melalui transformasi budaya organisasi. Sosialisasi organisasi merupakan
serangkaian aktivitas yang secara substantif berdampak kepada penyesuaian
aktivitas individual dan keberhasilan organisasi, antara lain komitmen,
kepuasan dan kinerja. Beberapa langkah sosialisasi yang dapat membantu dan
mempertahankan budaya organisasi adalah melalui seleksi calon karyawan,
penempatan, pendalaman bidang pekerjaan, penialian kinerja, dan pemberian
penghargaan, penanaman kesetiaan pada nilai-nilai luhur, perluasan cerita dan
berita, pengakuan kinerja dan promosi. Berbagai praktik di atas dapat
memperkuat budaya organisasi dan memastikan karyawan yang bekerja sesuai dengan
budaya organisasi memberikan imbalan sesuai dukungan yang dilakukan. Sosialisasi
yang efektif akan menghasilkan kepuasan kerja, komitmen organisasi, rasa
percaya diri pada pekerjaan, mengurangi tekanan serta kemungkinan keluar dari
pekerjaan. Beberapa hal yang dapat dilakukan organisasi untuk mempertahankan
organisasi adalah menyusun asumsi dasar, menyatakan dan memperkuat nilai yang
diinginkan dan menyosialisasikan melaui contoh.
C.
Pengertian / Definisi Organisasi Informal dan Organisasi Formal
ü Organisasi
Formal
Organisasi formal
adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu
tujuan bersama secara sadar, serta dengan hubungan kerja yang rasional. Contoh
: Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
ü Organisasi
Informal
Organisasi informal
adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas
serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung,
belajar bersama anak-anak SD dan lain-lain.
D.
Ciri – Ciri Organisasi
Kalau kita memperhatikan penjelasan di
atas tentang pengertian organisasi maka dapatlah di katakan bahwa setiap bentuk
organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai
berikut:
1. Sebagai Wadah Atau
Tempat Untuk Bekerja Sama
Organisasi adalah merupakan merupakan suatu
wadah atau tempat dimana orang-orang dapat bersama untuk mencapai suatu tujuan
yang telah ditetapkan tanpa adanya organisasi menjadi saat bagi orang-orang
unutk melaksanakan suatu kerja sama, sebab setiap orang tidak mengetahui
bagaiman cara bekerja sama tersebut akan dilaksankan. Pengertian tempat di sini
dalam ari yang konkrit, tetapi dalam arti yang abstrak, sehingga dengan
demikian tempat sini adalah dalam arti fungsi yaitu menampung atau mewadai
keinginan kerja sama beberapa orang untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam
pengertian umum, maka organisasi dapat berubah wadah sekumpulan orang-orang
yang mempunyai tujuan tertentu misalnya organisasi buruh, organisasi wanita,
organisasi mahasiswa dan sebagainya.
2. Proses kerja sama
sedikitnya antar dua orang
Suatu organisasi, selain merupakan tempat
kerja sama juga merupaka proses kerja sama sedikitnya antar dua orang. Dalam
praktek, jika kerja sam atersebut di lakukan dengan banyak orang, maka
organisasi itu di susun harus lebih sempurna dengan kata lain proses kerja sama
di lakukan dalam suatu organisasi,mempunayi kemungkinan untuk di laksanakan
dengan lebih baik hal ini berarti tanpa suatu organisasi maka proses sama itu
hanya bersifat sementara, di mana hubungan antar kerja sama antara pihak-pihak
bersangkutan kurang dapat diatur dengan sebaik-baiknya.
3. Jelas tugas
kedudukannya masing-masing
Dengan
adanya organisasi maka tugas dan kedudukan masing-masing orang atau pihak
hubngan satu dengan yang lain akan dapat lebih jelas, dengan demikian
kesimpulan dobel pekerjaan dan sebagainya akan dapat di hindarkan. Dengan kata
lain tanpa orang yang baik mereka akan bingung tentang apa tugas-tugasnya dan
bagaimana hubungan antara yang satu dengan yang lain.
4. Ada tujuan tertentu
Betapa pentingnya kemampuan mengorganisasi
bagi seorang manajer. Suatu perencana yang kurang baik tetapi organisasinya
baik akan cendrung lebih baik hasilnya dari pada perencanaan yang baik tetapi
organisasi tidak baik.
E.
Unsur – Unsur Organisasi
Secara sederhana organisasi memiliki tiga
unsur, yaitu ada orang, ada kerjasama, dan ada tujuan bersama. Tiga unsur
organisasi itu tidak berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi saling kait atau
saling berhubungan sehingga merupakan suatu kesatuan yang utuh. Adapun
unsur-unsur organisasi secara terperinci adalah :
1. Man
Man (orang-orang),
dalam kehidupan organisasi atau ketatalembagaan sering disebut dengan istilah
pegawai atau personnel. Pegawai atau personnel terdiri dari semua anggota atau
warga organisasi, yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri dari unsur
pimpinan (administrator) sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi,
para manajer yang memimpin suatu unit satuan kerja sesuai dengan fungsinya
masing-masing dan para pekerja (nonmanagement/workers). Semua itu secara
bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
2. Kerjasama
Kerjasama merupakan
suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu perbuatan yang dilakukan secara
bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, semua anggota atau
semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi
administrator, manajer, dan pekerja (workers), secara bersama-sama merupakan
kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
3. Tujuan Bersama
Tujuan merupakan arah
atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan tentang apa yang akan dicapai
atau yang diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir tentang apa yang harus
dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus dicapai melalui
prosedur, program, pola (network), kebijaksanaan (policy), strategi, anggaran
(budgeting), dan peraturan-peraturan (regulation) yang telah ditetapkan.
4. Peralatan
(Equipment)
Unsur yang keempat
adalah peralatan atau equipment yang terdiri dari semua sarana, berupa materi,
mesin-mesin, uang, dan barang modal lainnya (tanah, gedung/bangunan/kantor).
5. Lingkungan
(Environment)
Faktor lingkungan
misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi. Termasuk dalam unsur
lingkungan, antara lain :
a.
Kondisi atau situasi yang secara
langsung maupun secara tidak langsung berpengaruh terhadap daya gerak kehidupan
organisasi, karena kondisi atau situasi akan selalu mengalami perubahan.
b.
Tempat atau lokasi, sangat erat hubungannya
dengan masalah komunikasi dan transportasi yang harus dilakukan oleh
organisasi.
c.
Wilayah operasi yang dijadikan sasaran
kegiatan organisasi. Wilayah operasi dibedakan menjadi : a). Wilayah kegiatan,
yang menyangkut jenis kegiatan atau macam kegiatan apa saja yang boleh
dilakukan sesuai dengan tujuan organisasi b). Wilayah jangkauan, atau wilayah
geografis atau wilayah teritorial, menyangkut wilayah atau daerah operasi
organisasi. c). Wilayah personil, menyangkut semua pihak (orang-orang,
badan-badan) yang mempunyai hubungan dan kepentingan dengan organisasi. d).
Wilayah kewenangan atau kekuasaan, menyangkut semua urusan, persoalan,
kewajiban, tugas, tanggung jawab dan kebijaksanaan yang harus dilakukan dalam
batas-batas tertentu yang tidak boleh dilampaui sesuai dengan aturan main yang
telah ditetapkan dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
6. Kekayaan Alam
Yang termasuk dalam
kekayaan alam ini misalnya keadaan iklim, udara, air, cuaca (geografi,
hidrografi, geologi, klimatologi), flora dan fauna.
F.
Tujuan Organisasi
Setiap manusia yang memiliki kepentingan dan
tujuan yang sama, menciptakan sebuah wadah atau badan dimana mereka saling
berusaha untuk mewujudkan tujuan tersebut. Dan hal ini lah yang menjadi sebab
adanya tujuan dari sebuah organisasi. Tujuan dicerminkan oleh sasaran yang
harus dilakukan baik dalam jangka pendek, maupun jangka panjang.
Tujuan dari sebuah organisasi sangat
mempengaruhi kinerja dari organisasi itu sendiri maupun untuk mencari massa
atau anggota baru dalam pengembangan sebuah organisasi dan untuk menjaga
kaderisasi anggota. Kaderisasi bertujuan untuk menjaga sebuah organisasi tetap
bisa bertahan dan eksis dalam jangka waktu yang panjang.
Ada beberapa tingkatan pengelompokan yang
mendefinisikan prioritas sebuah tujuan organisasi
1. Tujuan atau Misi
umum : Pernyataan luas, atau tujuan dalam skala umum yang mendefinisikan
bagaimana tercipta sebuah organisasi tersebut, biasanya tidak berubah dari
tahun ke tahun dan sering menjadi pernyataan pertama dalam konstitusi sebuah
organisasi.
2. Tujuan adalah
pernyataan yang menjelaskan apa yang sebuah organisasi itu ingin di capai.
Merupakan bagian dari tujuan dan misi dari sebuah organisasi, tujuan seperti
ini bisa seperti ini bisa berubah dari tahun ke tahun tergantung pada
kesepakatan dari kelompok tersebut.
3. Tujuan merupakan
deskripsi dari apa yang harus dilakukan berasal dari tujuan, spesifik yang
jelas. laporan tugas terukur untuk mencapai tujuan yang diharapkan dari sebuah
kelompok, biasanya memiliki jangka pendek dan batas waktu tertentu.
Pemilihan tujuan dari
setiap organisasi sangat penting, karena dengan hal tersebut, bisa menjadi
semangat kerja, dan rasa bertanggungjawab, komitmen dan motivasi dari setiap
anggota dalam sebuah kelompok.
G.
Manfaat Organisasi
Mengikuti atau menjadi bagian dari sebuah
organisasi mempunyai dampak sangat besar untuk kehidupan, karena dalam sebuah
organisasi bisa di ibaratkan sebagai masyarakat dalam lingkup kecil. Selalu ada
masalah yang perlu dipecahkan bersama, sikap saling menjaga dan bertanggungjawab
terhadap keutuhan anggota atau pun mempertahankan sebuah kelompok, memberikan
gambaran sebuah perjuangan panjang, dan ini akan sangat membantu ketika dalam
penyelesaian masalah atau memberikan masukan kepada masyarakat dalam lingkup
luas.
Pengertian, Manfaat dan
Tujuan Organisasi
Selain itu beberapa
manfaat lain yang bisa diperoleh dalam sebuah organisasi antara lain :
1. Tercapainya sebuah
tujuan : Organisasi dibentuk dari tujuan-tujuan bersama yang berkaitan, maka
pencapaian tujuan yang dilakukan oleh orang banyak atau dalam artian anggota
sebuah kelompok lebih berpeluang untuk mencapai tujuan yang lebih maksimal dan
efektif.
2. Melatih mental
bicara di publik : mental berbicara didepan umum tidak setiap orang bisa
peroleh dengan mudah, harus dengan pelatihan lama dan berkala. Sebuah
organisasi, kelompok belajar, atau kelompok studi ilmiah bagi para mahasiswa
adalah sebuah wadah yang tepat untuk pengembangan public speaking.
3. Mudah memecahkan
masalah : karena dalam sebuah organisasi permasalahan adalah hal yang sangat
sering terjadi, entah karena perbedaan pendapat atau permasalahan dalam segi
fiskal sebuah kelompok. Pemecahan dari setiap permasalahan yang ada mengajarkan
bagaimana harus bersikap dan menyikapi permasalahan yang ada dalam kehidupan
masyarakat yang lebih kompleks dan majemuk.
Selain hal-hal diatas,
masih banyak manfaat organisasi yang bisa diperoleh, namun disini tidak
dijabarkan lebih lanjut, hal lain yang bisa kita dapatkan antara lain :
1. Melatih Leadership
2. Memperluas pergaulan
3. Meningkatkan wawasan
dan pengetahuan
4. Membentuk
karakteristik seseorang
5. Kuat dalam
menghadapi tekanan
6. Mampu mengatur waktu
dengan sangat baik
7. Sebagai ajang
pembelajaran kerja yang sesungguhnya
H.
Teori Budaya Organisasi
Terdapat tiga asumsi yang mengarahkan pada
teori budaya organisasi yaitu:
1. Angota-anggota
organisasi menciptakan dan mempertahankan perasaan yang dimiliki bersama
mengenai realitas organisasi, yang berakibat pada pemahaman yang lebih baik
mengenai nilai-nilai sebuah organisasi.
Asumsi yang pertama berhubunan dengan
pentingya orang di dalam kehidupan organisasi. Secara khusus, individu saling
berbagi dalam menciptakan dan mempertahankan realitas. Individu-individu ini
mencakup karyawan, supervisor, dan atasan. Pada inti dari asumsi ini adalah
yang dimiliki oleh organisasi. Nilai adalah standar dan prinsip-prinsip dalam
sebuah buadanya yang memiliki nilai intrinsik dari sebuah budaya. Nilai
menunjukkan kepada anggota organisasi mengenai apa yang penting. Orang berbagi
dalam proses menemukan nilai-nilai perusahaan. Menjadi anggota dari sebuah
organisasi membutuhkan partisipasi aktif dalam organisasi tersebut. Makna dari
simbol-simbol tertentu misalnya, mengapa sebuah perusahaan terus melaksanakan
wawancara terhadap calon karyawan ketika terdapat sebuah rencana pemutusan
hubungan kerja besar- besaran dikomunikasikan baik oleh karyawan maupun oleh
pihak manajemen. Makna simbolik dari menerima karyawan baru ketika yang lainnya
dipecat tidak akan dilewatkan oleh pekerja yang cerdik; mengapa memberikan uang
pada karyawan baru ketika yang lama kehilangan pekerjan mereka? Karyawan
memberikan kontribusi dalam pembentukan budaya organisasi. Perilaku mereka
sangatlah penting dalam menciptakan dan pada akhirnya mempertahankan realitas organisasi.
2. Penggunaan dan
intepretasi simbol sangat penting dalam budaya orgaisasi.
Realitas organisasi juga sebagiannya
ditentukan oleh simbol-simbol, dan ini merupakan asumsi kedua dari teori ini.
Perspektif ini menggaris bawahi pengguanaan simbol di dalam organisasi. Simbol
merupakan representasi untuk makna. Angota-angota . organisasi menciptakan,
menggunakan, dan mengintrepetasikan simbol setiap hari. Simbol-simbol ini
sangat penting bagi budaya perusahaan. Simbol-simbol mencakup komunikasi verbal
dan nonverbal di dalam organisasi. Seringkali, simbol-simbol ini
mengkomunikasikan nilai-nilai organisasi. Simbol dapat berupa slogan yang
memiliki makna. Sejauh mana simbol-simbol ini efektif bergantung tidak hanya
pada media tetapi bagaimana karyawan perusahaan mempraktikannya.
3. Budaya bervariasi
dalam organisasi-organisasi yang berbeda, dan interpretasi tindakan dalam
budaya ini juga beragam
Asumsi yang ketiga mengenai teori budaya
organisasi berkaitan dengan keberagaman budaya organisasi. Sederhana, budaya
organisasi sangat bervariasi. Persepsi mengenai tindakan dan aktivitas di dalam
budaya-budaya ini juga seberagam budaya itu sendiri.
I.
Dimensi Budaya Organisasi
Terdapat banyak dimensi yang membedakan
budaya. Dimensi ini mempengaruhi perilaku yang dapat mengakibatkan kekeliruan
pemahaman, ketidakepakatan, atau bahkan konflik. Konsep budaya pada awalnya
berasal dari lapangan antropologi dan mendapat tempat pada awal perkembangan
ilmu perilaku organisasi. Dimensi-dimensi yang digunakan untuk membedakan
budaya.
organisasi, menurut
Robbins (1996) ada tujuh karakteristik primer yang secara bersama-sama
menangkap hakikat budaya organisasi, yaitu:
1. Inovasi dan pengambilan resiko.
2. Perhatian ke hal yang rinci.
3. Orientasi hasil.
4. Orientasi Orang.
5. Orientasi Tim.
6. Keagresifan.
7. Kemantapan.
Luthan (1998)
menyebutkan sejumlah karakteristik yang penting dari budaya organisasi, yang
meliputi:
1. Aturan-aturan perilaku Yaitu bahasa,
terminologi, dan ritual yang biasa dipergunakan oleh anggota organisasi.
2. Norma Adalah standar perilaku yang
menjadi petunjuk bagaimana melakukan sesuatu. Lebih jauh di masyarakat kita
kenal adanya norma agama, norma susila, norma sosial, norma adat, dll.
3. Nilai-nilai dominan Adalah nilai utama
yang diharapkan dari organisasi untuk dikerjakan oleh para anggota, misalnya
tingginya kualitas produk, rendahnya tingkat absensi, tingginya produktivitas
dan efisiensi, serta tingginya disiplin kerja.
4. Filosofi Adalah kebijakan yang dipercaya
organisasi tentang hal-hal yang disukai para karyawan dan pelanggannya, seperti
“Kepuasan Anda adalah harapan Kami”.
5. Peraturan-peraturan Adalah aturan yang
tegas dari organisasi. Pegawai baru harus mempelajari peraturan ini agar
keberadaannya dapat diterima dalam organisasi.
6. Iklim Organisasi Adalah keseluruhan
“perasaan” yang meliputi hal-hal fisik, bagaimana para anggota berinteraksi dan
bagaimana para anggota organisasi mengendalikan diri dalam berhubungan dengan
pelanggan atau pihak luar organisasi.
Hofsede (dalam Gibson,
1996) mengemukakan empat dimensi budaya, yaitu:
1. Penghindaran atas ketidakpastian
Adalah tingkat dimana
anggota masyarakat merasa tidak nyaman dengan ketidakpastian dan ambiguitas.
Perasaan ini mengarahkan mereka untuk mempercayai kepastian yang menjanjikan
dan untuk memelihara lembaga- lembaga yang melindungi penyesuaian.
2. Maskulin vs feminim
Tingkat maskulinitas
adalah kecenderungan dalam masyarakat akan prestasi, kepahlawanan, ketegasan,
dan keberhasilan materiil. Feminitas berarti kecenderungan akan kesederhanaan,
perhatian pada yang lemah, dan kualitas hidup.
3. Individu vs kebersamaan
Individualisme adalah
kecenderungan dalam kerangka sosial dimana individu dianjurkan untuk menjaga
diri sendiri dan keluarganya. Kolektivisme berarti kecenderungan dimana
individu dapat mengharapkan kerabat, suku, atau kelompok lainnya melindungi
mereka sebagai ganti atas loyalitas mutlak yang mereka berikan.
4. Jarak kekuasaan
Adalah ukuran dimana
anggota suatu masyarakat menerima bahwa kekuasaan dalam lembaga atau organisasi
tidak didistribusikan secara merata. Selanjutnya budaya organisasi dapat
ditemukan dalam tiga tingkatan, yaitu:
a. Artefak
Pada tingkat ini budaya
bersifat kasat mata tetapi seringkali tidak dapat diartikan, misalnya
lingkungan fisik organisasi, teknologi, dan cara berpakaian. Analisis pada
tingkat ini cukup rumit karena mudah diperoleh tetapi sulit ditafsirkan.
b. Nilai
Nilai memiliki tingkat
kesadaran yang lebih tinggi daripada artefak. Nilai ini sulit diamati secara
langsung sehingga untuk menyimpulkannya seringkali diperlukan wawancara dengan
anggota organisasi yang mempunyai posisi kunci atau dengan menganalisis
kandungan artefak seperti dokumen.
c. Asumsi dasar
Merupakan bagian
penting dari budaya organisasi. Pada tingkat ini budaya diterima begitu saja,
tidak kasat mata dan tidak disadari. Asumsi ini merupakan reaksi yang bermula
dqari nilai-nilai yang didukung. Bila asumsi telah diterima maka kesadaran akan
menjadi tersisih. Dengan kata lain perbedaan antara asumsi dengan nilai artefak
terletak pada apakah nilai-nilai tersebut masih diperdebatkan dan diterima apa
adanya atau tidak.
Tahap-tahap pembentukan
atau pembangunan budaya organisasi dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Seorang (biasanya pendiri) datang dengan
ide atau gagasan tentang sebuah
usaha baru.
usaha baru.
2. Pendiri membawa orang-orang kunci yang
merupakan para pemikir, dan
menciptakan kelompok inti yang mempunyai visi yang sama dengan pendiri.
menciptakan kelompok inti yang mempunyai visi yang sama dengan pendiri.
3. Kelompok inti memulai serangkaian
tindakan untuk menciptakan organisasi,
mengumpulkan dana, menentukan jenis dan tempat usaha dan lain-lain yang
relevan.
mengumpulkan dana, menentukan jenis dan tempat usaha dan lain-lain yang
relevan.
4. Orang-orang lain dibawa ke dalam
organisasi untuk berkarya bersama-sama
dengan pendiri dan kelompok inti, memulai sebuah sejarah bersama.
Pembianaan budaya perusahaan dapat dilakukan dengan serangkaian langkah
sosialisasi sebagai berikut:
dengan pendiri dan kelompok inti, memulai sebuah sejarah bersama.
Pembianaan budaya perusahaan dapat dilakukan dengan serangkaian langkah
sosialisasi sebagai berikut:
* Seleksi pegawai yang objektif.
* Penempatan orang dalam pekerjaan
sesuai dengan kemampuan dan
bidangnya, “the right man on the right place at the right time”.
bidangnya, “the right man on the right place at the right time”.
* Perolehan dan peningkatan kemahiran
melalui pengalaman.
* Pengukuran prestasi dan pemberian
imbalan yang sesuai.
5. Penghayatan akan nilai-nilai kerja atau
hal lain yang penting.
6. Ceritera-ceritera dan faktor-faktor
organisasi yang menumbuhkan semangat
dan kebanggan.
dan kebanggan.
7. Pengakuan dan promosi bagi karyawan yang
berprestasi.
J.
Cara Karyawan Mempelajari Budaya Perusahaan
Proses transformasi
budaya oleh karyawan dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
1. Ceritera-ceritera
1. Ceritera-ceritera
Ceritera-ceritera mengenai bagaimana
kerasnya perjuangan pendiri organisasi di dalam memulai usaha sehingga kemudian
menjadi maju seperti sekarang merupakan hal yang baik untuk disebarluaskan.
Bagaimana sejarah pasang-surut perusahaan dan bagaimana perusahaan mengatasi kemelut
dalam situasi tak menentu merupakan kisah yang dapat menodorong dan memotivasi
karyawan untuk bekerja keras jika mereka mau memahaminya.
2. Ritual /
Upacara-upacara
Semua masyarakat memiliki corak ritual
sendiri-sendiri. Di dalam perusahaan, tidak jarang ditemui acara-acara ritual
yang sudah mengakar dan menjadi bagian hidup perusahaan. Sehingga tetap
dipelihara keberadaannya, contohnya adalah selamatan mulai musim giling di
pabrik gula.
3. Simbol-simbol
material
Simbol-simbol atau lambang-lambang material
seperti pakaian seragam, ruang kantor dan lain-lain, atribut fisik yang dapat
diamati merupakan unsur penting budaya organisasi yang harus diperhatikan sebab
dengan simbol-simbol itulah dapat dengan cepat diidentifikasi bagaimana nilai,
keyakinan, norma, dan berbagai hal lain itu menjadi milik bersama dan dipatuhi
anggota organisasi.
5. Bahasa
Bahasa merupakan salah satu media
terpenting di dalam mentransformasikan nilai. Dalam suatu organisasi atau
perusahaan, tiap bidang, divisi, strata atau semacamnya memiliki bahasa atau
jargon yang khas, yang kadang-kadang hanya dipahami oleh kalangan itu sendiri.
Hal ini penting karena untuk dapat diterima di suatu lingkungan dan menjadi
bagian dari lingkungan, salah satu syaratnya adalah memahami bahasa yang
berlaku di lingkungan itu. Dengan demikian menjadi jelas bahwa bahasa merupakan
unsur penting dalam budaya perusahaan.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian di atas, pada bab ini dapat dikemukakan beberapa pokok kesimpulan sebagai berikut:
Berdasarkan uraian-uraian di atas, pada bab ini dapat dikemukakan beberapa pokok kesimpulan sebagai berikut:
1. Budaya perusahaan
tidak muncul dengan sendirinya di kalangan anggota organisasi, tetapi perlu
dibentuk dan dipelajari karena pada dasarnya budaya perusahaan adalah
sekumpulan nilai dan pola perilaku yang dipelajari, dimiliki bersama, oleh
semua anggota organisasi dan diwariskan dari satu generasi ke generasi
berikutnya.
2. Budaya perusahaan
sangat penting peranannya dalam mendukung terciptanya suatu organisasi atau
perusahaan yang efektif. Secara lebih spesifik, budaya perusahaan dapat
berperan dalam menciptakan jati diri, mengembangkan keikutsertaan pribadi
dengan perusahaan dan menyajikan pedoman perilaku kerja bagi karyawan.
B.
Saran
Seorang pemimpin harus mengetahui semua hal yang menyangkut tentang organisasi baik secara individu mau kelompok
Seorang pemimpin harus mengetahui semua hal yang menyangkut tentang organisasi baik secara individu mau kelompok
DAFTAR PUSTAKA
Dharma Agus.Organisasi,
Perilaku, Struktur dan proses (Terjemahan). Jakarta:Erlangga. .1992
Miftah Thoha. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta. CV. Rajawali, 1983
Sondang P.Siagian.Organisasi Kepemimpinan dan perilaku Administrasi, Jakarta:Gunung Agung, 1992
http://ryusaki69.wordpress.com/2010/05/20/budaya-organisasi/
Miftah Thoha. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta. CV. Rajawali, 1983
Sondang P.Siagian.Organisasi Kepemimpinan dan perilaku Administrasi, Jakarta:Gunung Agung, 1992
http://ryusaki69.wordpress.com/2010/05/20/budaya-organisasi/
CURRICULUM
VITAE
Identitas
Pribadi
Nama Lengkap : AHMAD ZARNUJI
NIM : 11130370
Jurusan : Manajemen
NIM : 11130370
Jurusan : Manajemen
Tempat Tanggal Lahir : Lebak, 31 Otober 1990
Alamat
sekarang : Kp. Jaha
Girang, Kec. Cimanuk,
Kab. Pandeglang, Porovinsi Banten
Kab. Pandeglang, Porovinsi Banten
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Status :
Lajang/Belum Menikah
Gol. Darah : B
Agama :
Islam
Pendidikan Terakhir : SMA/MA
No. HP :
085921222734 / 085773044890
Riwayat
Pendidikan
1. SDN
Kadudodol 1 Lulus
Tahun 2003
2. MTs
Salinggara Lulus
Tahun 2006
3. MAN Pandeglang Lulus
Tahun 2009
4. STIE
Bina Bangsa
Hormat Saya,
AHMAD
ZARNUJI
NIM: 11130370
NIM: 11130370
permisi aku, aku minta izin copy postingan kaka buat tugas makalah aku ya ka
BalasHapusterima kasih ka ^_^
Izin copy ya kak buat tambahan tugas dikit..
BalasHapusMakasih kak 😊
Izin copy sedikit ya kk
BalasHapusBuat tugas makalah 😊