BAB I
PENDAHULUAN
I. 1 Latar Belakang
Organisasi atau perusahaan yang telah didirikan tentunya harus membentuk
struktur organisasi, sehingga tidak hanya sekedar gedung tempat kerja,
tetapi juga jelas organisasi yang dimaksud. Struktur organisasi sangat
penting bagi sebuah organisasi, di mana struktur tersebut menjelaskan
setiap tugas atau pekerjaan secara formal dibagi, dikelompokkan dan
dikordinasikan.
Pada umumnya, suatu organisasi atau perusahaan memiliki struktur
organisasi yang berbeda dengan organisasi atau perusahaan lainnya.
Struktur organisasi yang tepat bagi suatu organisasi sangat bergantung
pada strategi bisnis yang dipilih, selain itu ada juga beberapa faktor
penyebab perbedaan struktur organisasi, yang akan dijelaskan dalam
makalah ini.
Selain itu, makalah ini juga akan membahas mengenai pengertian struktur
organisasi, elemen utama struktur organisasi, bentuk-bentuk struktur
organisasi.
I. 2 Tujuan dan Manfaat
Ada pun tujuan dan manfaat dari makalah ini, yaitu:
1. Untuk melaksanakan salah satu tugas kelompok mata kuliah Perilaku Organisasi
2. Untuk mengetahui pengertian dari struktur organisasi
3. Untuk mengetahui elemen utama dari struktur organisasi
4. Untuk mengetahui bentuk-bentuk struktur organisasi
BAB II
PEMBAHASAN
II. 1 Pengertian Struktur Organisasi
Menurut Herbert A. Simon, Donald W. Smithburg, dan Victor A. Thompson ,
Organisasi adalah suatu sistem terencana mengenai usaha kerjasama dalam
mana setiap peserta mempunyai peranan yang diakui untuk dijalankan dan
kewajiban-kewajiban atau tugas-tugas untuk dilaksanakan. Ada beberapa
bagian dari organisasi, yaitu:
1. The Operating Core. Yang termasuk disini adalah para pegawai yang
melaksanakan pekerjaan dasar yang berhubungan dengan produksi barang dan
jasa.
2. The Strategic Apex. Yang termasuk di dalam bagian ini adalah manajer tingkat puncak (top management).
3. The Middle Line. Yang termasuk di dalam bagian ini adalah para
manajer yang menjembatani manajer tingkat atas dengan bagian operasional
4. The Technostructure. Yang termasuk dalam bagian ini adalah mereka
yang diserahi tugas untuk menganalisa dan bertanggung jawab terhadap
bentuk standarisasi dalam organisasi.
5. The Support Staff. Yang termasuk disini adalah orang-orang yang
memberi jasa pendukung tidak langsung terhadap organisasi ( orang-orang
yang mengisi unit staff).
Struktur adalah hubungan antara macam-macam fungsi atau aktivitas di
dalam organisasi . Struktur organisasi adalah hubungan antar para
pegawai dan aktivitas-aktivitas mereka satu sama lain serta terhadap
keseluruhan, di mana bagian-bagiannya adalah tugas-tugas,
pekerjaan-pekerjaan atau fungsi-fungsi dan masing-masing anggota
kelompok pegawai yang melaksanakannya.
Struktur organisasi yang akan dibentuk tentunya struktur organisasi yang
baik. Struktur organisasi yang baik harus memenuhi syarat sehat dan
efisien. Struktur organisasi sehat berarti tiap-tiap satuan organisasi
yang ada dapat menjalankan peranannya dengan tertib. Struktur organisasi
efisien berarti dalam menjalankan peranannya tersebut masing-masig
satuan organisasi dapat mencapai perbandingan terbaik antara usaha dan
hasil kerja.
II. 2 Elemen Utama Struktur Organisasi
II. 2. 1 Kompleksitas
Kompleksitas struktur menggambarkan derajat diferensiasi dalam suatu
organisasi, baik diferensiasi horizontal, vertikal, maupun spasial.
1. Diferensiasi Horizontal
Penyebab terjadinya diferensiasi horizontal adalah berkembangnya beragam
unit dalam organisasi berdasarkan orientasi pekerjaan, sifat
tugas-tugas di dalamnya, serta latar pendidikan dan pelatihan yang
dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut. Ketika organisasi
membutuhkan unit-unit yang beragam untuk melaksanakan berbagai pekerjaan
yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan-tujuan organisasi, pada
saat itu pula terjadi diferensiasi horizontal.
Bentuk spesialisasi ada dua, yaitu spesialisasi fungsional dan
spesialisasi sosial. Spesialisasi fungsional dilakukan dengan cara
memecah-mecah pekerjaan menjadi tugas-tugas sederhana. Jadi, yang
dispesialisasi adalah pekerjaannya. Contohnya, pekerjaan merakit mobil
dipecah-pecah menjadi rangkaian pekerjaan yang lebih sederhana, dan
masing-masing dikerjakan oleh orang yang berbeda.
Sebaliknya, spesialisasi sosial merujuk pada spesialisasi orang.
Artinya, organisasi merekrut seseorang yang ahli untuk melakukan
jenis-jenis pekerjaan tertentu yang bersifat khusus. Misalnya,
menggunakan analisis pasar untuk mengamati dan membuat prediksi
perkembangan pasar.
2. Diferensiasi Vertikal
Diferensiasi horizontal dan vertikal sebenarnya berhubungan erat.
Meningkatnya diferensiasi horizontal biasanya selalu dibarengi dengan
kebutuhan untuk mengontrol aktivitas yang kian beragam. Organisasi
kemudian menambah lapisan pengawas atau supervisor (untuk mengawasi
lapisan pekerja) atau manajer (untuk mengawasi supervisor atau manajer
level bawah). Hal ini dengan sendirinya menambah diferensiasi vertikal.
Jadi, diferensiasi vertikal adalah gambaran dari lapisan-lapisan
hierarki dalam organisasi.
3. Diferensiasi Spasial
Diferensiasi spasial menggambarkan sejauh mana fasilitas dan personel
organisasi tersebut secara geografis. Organisasi yang memiliki sejumlah
kantor dan/atau personal yang tersebar dalam rentang geografis yang
luas, tentunya akana menghadapi kompleksitas yang lebih tinggi daripada
organisasi yang hanya berpusat pada satu atau beberapa lokasi.
II. 2. 2 Formalisasi
Formalisasi dalam organisasi sebenarnya dapat dilakukan dengan dua pola
yaitu melalui aturan, prosedur, dan sanksi-sanksi regulatif yang disusun
oleh pengelola organisasi, atau melalui rekrutmen terhadap
tenaga-tenaga profesional yang telah terdidik dengan nilai-nilai,
norma-norma, dan pola perilaku sesuai profesi mereka.
II. 2. 3 Sentralisasi
Senralisasi adalah sejauh mana otoritas formal untuk membuat
pilihan-pilihan bebas terkonsentrasi ada seseorang, sebuah unit, atau
suatu level, sedemikian rupa sehingga para pegawai hanya dimungkinkan
memberikan input seminimal mungkin dalam pekerjaan. Sentralisasi
kadang-kadang terkait juga dengan masalah kecenderungan personal. Hal
ini terutama pada perusahaan-perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya
sendiri. Ketika ukuran organisasi semakin besar dan menuntut
pendelegasian keputusan yang lebih banyak, tidak jarang pemilik
sekaligus pengelola tersebut merasa enggan.
II. 3 Fungsi atau Kegunaan Struktur dalam Organisasi
1. Kejelasan Tanggung Jawab. Setiap anggota organisasi harus bertanggung
jawab dan apa yang harus dipertanggungjawabkan. Setiap anggota
organisasi harus bertanggung jawab kepada pimpinan atau atasan yang
memberikan kewenangan, karena pelaksanaan kewenangan itu yang harus
dipertanggungjawabkan.
2. Kejelasan Kedudukan. Kejelasan kedudukan seseorang dalam struktur
organsisasi sebenarnya mempermudah dalam melakukan koordinasi maupun
hubungan karena adanya keterkaitan penyelesaian suatu fungsi yang
dipercayakan kepada seseorang.
3. Kejelasan Uraian Tugas. Kejelasan uraian tugas dalam struktur
organisasi sangat membantu pihak pimpinan untuk melakukan pengawasan dan
pengendalian, dan bagi bawahan akan dapat berkonsentrasi dalam
melaksanakan suatu pekerjaan karena uraiannya yang jelas.
II. 4 Bentuk-Bentuk Struktur Organisasi
II. 4. 1 Struktur Garis (Sederhana)
Organisasi bentuk garis di ciptakan oleh Henry Fayol. Pada struktur
organisasi ini, wewenang dari atasan disalurkan secara vertikal kepada
bawahan. Begitu juga sebaliknya, pertanggungjawaban dari bawahan secara
langsung di tujukan kepada ataan yang memberi perintah. Umumnya
organisasi yang memakai struktur ini adalah organisasi yang masih kecil,
jumlah karyawannya sedikit dan spesialisasi kerjanya masih sederhana.
Ciri-Ciri. Kesatuan perintah terjamin. Pembagian kerja jelas dan mudah
dilaksanakan. Organisasi tergantung pada satu pimpinan. Ruang lingkup
Organisasinya lebih kecil dan jumlah anggota juga sedikit. Hubungan
kerja antara atasan dan bawahan bersifat langsung. Tujuan alat-alat yang
digunakan dan struktur organisasi bersifat sederhana. Tingkat
spesialisasi yang dibutuhkan masih sangat rendah. Semua anggota
organisasi masih kenal antara satu sama lainnya. Produksi yang
dihasilkan belum beraneka ragam (defersified).
Kelebihan struktur garis. Karyawan akan lebih menyadari tugas, tanggung
jawab, dan pekerjaan yang diembannya, karena struktur ini lebih mudah
dimengerti. Struktur ini juga menjadikan pengambilan keputusan dapat
dilakukan dengan cepat karena tidak ada halangan birokrasi. Biaya-biaya
yang berkaitan dengan koordinasi dan kontrol biasanya relatif kecil.
Kekurangan struktur garis. Kurang fleksibel dalam menyediakan
spesialisasi yang dibutuhkan ketika perusahaan menjadi lebih luas dan
kompleks. Tugas karyawan yang terbatas sejak awal menghalangi mereka
mendapatkan pengalaman yang dibutuhkan untuk meningkat ke posisi
manajerial.
II. 4. 2 Struktur Fungsional
Struktur organisasi fungsional diciptakan oleh F. W. Taylor. Struktur
ini berawal dari konsep adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan
yang jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada
setiap bawahan, sepanjang ada hubungannya dengan fungsi atasan tersebut.
Setiap pegawai mempunyai pengawas lebih dari satu orang atasan yang
berberda-beda.
Struktur ini banyak ditemukan pada organisasi atau perusahaan area
spesialisasi sebagai dasar eksistensi sebuah departemen. Struktur ini
lazim ditemukan pada perusahaan kecil dan menengah, yang memusatkan
pengambilan keputusan pada tingkat tertinggi dari perusahaan.
Ciri-ciri. Tidak menjamin adanya kesatuan perintah. Keahlian para
pengawas dan pegawai berkembang menuju spesialisasi. Penghematan waktu
dapat dilakukan karena mengerjakan pekerjaan yang sama.
Kelebihan struktur fungsional. Keahlian yang dimiliki oleh seorang
spesialis fungsional. Keahlian ini memudahkan mereka dalam memecahkan
masalah yang terjadi pada area tertentu yang berada di bawah
wewenangnya. Menghindari duplikasi, di mana struktur ini tidak terdapat
fungsi yang berganda atau redundant, sehingga sumber daya organisasi
dapat dipergunakan lebih efisien dan terfokus.
Kelemahan struktur fungsional. Kebingungan yang terjadi ketika karyawan
memiliki dua atau lebih supervisor. Kekurangan lain yaitu kemungkinan
manajer untuk menghindari area yang mereka wewenangi secara fungsional,
situasi yang mungkin berdampak negatif bagi koordinasi aktivitas
tertentu.
II. 4. 3 Struktur Staff
Organisasi dalam bentuk staff yang mempunyai hubungan dengan pucuk
pimpinan. Berfungsi memberikan bantuan baik berupa pikiran maupun
bantuan lain demi kelancaran tugas pimpinan dalam mencapai tujuan secara
keseluruhan. Bentuk ini tidak mempunyai garis komando ke bawah. Staff
yaitu orang yang ahli dalam bidang tertentu yang tugasnya memberi
nasehat dan saran dalam bidang kepada pemimpin dalam organisasi.
Kelebihan struktur staff. Pembagian tugas yang jelas antara staff dan
anggota yang lain. Berkembangnya spesialisasi para anggota. Koordinasi
di dalam setiap bagian dapat diterapkan dengan mudah.
Kelemahan struktur staff. Pemimpin staff melampaui kewenangannya. Kesenjangan sosial antara pemimpin dan anggotanya.
II. 4. 4 Struktur Garis dan Staff
Struktur organisasi ini merupakan struktur organisasi gabungan yang
dikembangkan oleh Harrington Emerson. Struktur ini umumnya di gunakan
oleh organisasi yang besar, daerah kerja luas, bidang tugas yang
beraneka ragam dan jumlah bawahan yang banyak sehingga pimpinan tidak
bisa bekerja sendiri, melainkan memerlukan bantuan staf ahli yaitu orang
yang ahli dalam bidang tertentu yang bertugas memberi nasihat dan saran
kepada pimpinan dalam organisasi tersebut.
Kelebihan struktur garis dan staf. Posisi garis terbebas dari aktivitas
khusus yang dapat diberikan kepada karyawan staf. Fleksibilitas dari
personel staf dapat memudahkan mereka untuk melaksanakan dan
menyelesaikan proyek baru dengan jumlah yang minimum. Koordinasi dalam
setiap unit kegiatan dapat diterapkan dengan mudah.
Adanya pembagian tugas yang jelas antara kelompok lini yang melakukan
tugas pokok organisasi dan kelompok staf yang melakukan kegiatan
penunjang.
Kekurangan struktur garis dan staf. Konflik antara karyawan posisi garis
dan staf sering menjadi masalah. Misalnya, karena karyawan staf terlalu
mendominasi sering kali karyawan posisi garis menghiraukan masukan
mereka.
II. 4. 5 Struktur Produk
Struktur ini digunakan jika perusahaan memutuskan produk yang mereka
hasilkan sebagai dasar penetapan atau pembuatan struktur organisasi
sebuah perusahaan. Jenis organisasi ini membagi tugasnya ke dalam
dimensi produk. Artinya sebuah garis koordinasi atau kelompok koordinasi
terbagi atas jenis produk yang dihasilkan oleh organisasi tersebut.
Pada masing-masing produk terdapat bagian atau divisi yang mendukung
kesuksesan produk di pasar. Masing-masing produk akan memiliki divisi
pemasaran, SDM, dan produksi sendiri-sendiri.
Struktur organisasi ini muncul sebagai respon atas segmen pasar yang
ingin fokus dikembangkan. Pada akhirnya, perusahaan akan berusaha
semaksimal mungkin untuk bisa bersaing pada segmen pasar yang dituju.
Perusahaan akan memaksimalkan setiap sumber daya yang ada di perusahaan
sehingga bisa maksimal dalam merancang dan membuat sebuah produk untuk
segmen pasar tertentu.
Kelebihan struktur produk. Penanggung jawab dari produk akan sangat
jelas, sehingga fokus kinerja terhadap konsumen lebih jelas dan
memuaskan. Struktur ini baik digunakan untuk perusahaan yang memiliki
lini bisnis atau produk yang bervariasi. Variasi dari jumlah produk yang
dihasilkan memerlukan koordinasi yang tinggi, sehingga struktur ini
akan memfasilitasi perusahaan sehingga masalah koordinasi dalam sebuah
produk yang dihasilkan akan mudah terselesaikan. Selain itu, faktor
lingkungan yang berubah dengan cepat juga akan sangat sesuai jika
dihadapi dengan jenis struktur organisasi ini.
Kekurangan struktur produk. Dengan dimungkinkannya tiap divisi untuk
berjalan dengan caranya sendiri dibandingkan dengan struktur lainnya,
hal ini dapat mengakibatkan kegagalan beberapa divisi dalam mencapai
tujuan perusahaan.
II. 4. 6 Struktur Matriks
Struktur ini merupakan struktur yang paling baru dari semua struktur
organisasi yang ada dan paling sering digunakan oleh perusahaan yang
melakukan proyek rumit. Struktur ini mengintegrasikan hubungan vertikal
dan horizontal dengan unit lain dalam sebuah proyek.
Kelebihan struktur matriks. Penggunaan struktur matriks memungkinkan
perusahaan mempekerjakan karyawan dengan keahlian tertentu untuk
menyelesaikan suatu proyek yang rumit. Penggunaan struktur matriks juga
membantu perusahaan beradaptasi dengan cepat terhadap segala situasi ,
karena karyawan dengan keahlian tertentu dapat dengan mudah direkrut ke
dalam proyek.
Kekurangan struktur matriks. Dalam perusahaan yang menggunakan struktur
matriks ini, karyawan mungkin memiliki dua supervisor, manajer dari area
fungsional dan manajer proyek. Tekanan pada karyawan, jika dalam satu
waktu individu menangani beberapa proyek yang berbeda, maka ini akan
menjadi beban pikiran baginya.
II. 4. 7 Struktur Campuran (Hibrid)
Jenis organisasi ini merupakan gabungan dari struktur organisasi produk
dan fungsional. Masing-masing produk yang diproduksi memiliki
fungsi-fungsi yang dibutuhkan oleh produk tersebut. Selain itu,
organisasi juga memiliki struktur fungsional yang tetap mengontrol
secara terpusat jalannya organisasi.
Salah satu yang dominan dari struktur ini adalah keputusan menjadi tidak
terdesentralisasi, tetapi juga tidak tersentralisasi. Artinya perlu
koordinasi yang tinggi antarfungsi pokok yang dimiliki dan juga struktur
yang berada dalam garis koordinasi produk. Karena sifatnya, jenis
organisasi dengan struktur ini akan mudah beradaptasi jika terdapat
perubahan pada lingkungan secara mendadak. Dua contoh struktur campuran
yaitu perusahaan multinasional dan organisasi jaringan (network).
Perusahaan Multinasional (MNC). Pada tahap perkembangannya yang sangat
lanjut dapat menjadi sebuah organisasi yang sangat kompleks. Tahap
tersebut tercapai ketika organisasi telah mengambil desain struktur yang
disebut matriks global (global matrix). Proses ini biasanya terjadi
manakala MNC meluaskan aktivitasnya ke berbagai negara dalam skala yang
tidak dapat ditangani oleh struktur-struktur biasa.
Struktur ini disebut campuran karena perusahaan-perusahaan lokal yang
tersebar di berbagai benua biasanya tidak persis sama dalam hal desain
strukturnya. Kita barangkali akan menemukan semua ragam desain struktur
di sini, mulai dari struktur sederhana, divisonal, matriks, hingga
struktur hibrid .
Struktur Jaringan. Dalam bentuk yang sangat ekstrem, struktur jaringan
menghasilkan apa yang disebut dengan organisasi virtual. Di sini semua
aktivitas organisasi telah habis di-outsourcing. Satu-satunya yang
tersisa dalam organisasi adalah sekelompok kecil eksekutif dan sebuah
kantor dengan beberapa ratus pegawai. Ukuran organisasi yang normal bagi
perusahaan-perusahaan multinasional adalah rata-rata di atas 10 ribu
orang, untuk di kantor pusat saja (Robbins, 1990: 132) . Jadi,
pengurangan jumlah hinga tinggal beberapa ratus orang adalah sesuatu
yang sangat luar biasa. Nike (sepatu), Emerson Radio (produk-produk
elektronik), Schwinn Bicycle (sepeda) adalah contoh-contoh perusahaan
yang mampu menjual produk senilai beberapa ratus juta dollar per tahun,
dengan memiliki sangat sedikit fasilitas produksi atau tidak ada sama
sekali (Robbins, 1990: 346) .
Esensi pekerjaan para eksekutif organisasi virtual terutama adalah
melakukan koordinasi dan mengelola hubungan-hubungan eksternal. Semua
hubungan tersebut bersifat kontrak atau pesanan, sehingga sebagian besar
waktu para pengelola dihabiskan untuk menangani hubungan-hubungan
tersebut dan memastikan kesesuaiannya dengan tujuan organisasi
II. 5 Faktor-faktor Penyebab Perbedaan Struktur Organisasi
1. Strategi Organisasi
Tidak dapat disangkal bahwa terdapat hubungan antara strategi organisasi
dengan struktur yang digunakan untuk mencapainya. Keterkaitan itu lebih
mudah dilihat dalam mengelola sebuah bisnis. Karena keterkaita antara
strategi dengan struktur yang akan digunaka, umumnya suatu organisasi
memilih salah satu dari tiga bentuk strategi yaitu, strategi yang
menuntut inovasi, strategi yang diarahkan kepada minimalisasi biaya atau
ongkos, dan strategi yang sifatnya imitatif.
2. Besar-kecilnya organisasi
Semakin banyak karyawan yang bekerja pada suatu organisasi, makin
kompleks pula organisasi tersebut. Demikian pula dengan pola pengambilan
keputusan untuk kepentingan koordinasi dan pengawasan mengakibatkan
makin banyak keputusan yang diambil oleh kantor pusat organisasi yang
bersangkutan.
3. Teknologi yang digunakan
Berbagai studi yang dilakukan para pakar dan ilmuwan yang menunjukkan
dengan jelas teknologi yang digunakan dengan struktur organisasi. Karena
keterkaitan tersebut efektivitas kerja akan ditentukan oleh kesesuaian
teknologi dengan struktur. Tiga kategorisasi yang dapat digunakan
sebagai dasar pemikiran ialah kategori berdasarkan produk, analisis
permasalahan, dan sifat teknologi yang digunakan.
4. Kekuasaan dalam Organisasi
Dikaitkan dengan struktur, dapat dinyatakan bahwa baik karena seseorang
merasa bahwa satuan tempatnya bertugas penting maupun karena keinginan
untuk memupuk kekuatan atau kekuasaan. Seseorang yang menduduki jabatan
sebagai pimpinan akan berusaha agar satuan kerja yang dipimpinnya
semakin kompleks.
II. 6 Prinsip dalam Mendesain Struktur Organisasi
Menurut Robbins (2003), Gitlow (2001), dan Cortada (2001), ada enam
prinsip penting yang harus diperhatikan dalam mendesain struktur
organisasi :
1. Spesialisasi Pekerjaan
Hal ini didefinisikan sebagai derajat di mana tuga dalam organisasi
dibagi menjadi beberapa pekerjaan. Spesialisasi menjadi terkenal setelah
pada awal abad 20 Henry Ford berhasil mengimplementasikan spesialisasi
dan menjadi best seller pada masanya. Pengulangan tugas yang serupa
dalam jangka waktu yang lama akan meningkatkan tingkat produktivitas dan
efisiensi sebuah pekerjaan.
2. Departemenisasi
Unsur ini merupakan dampak yang dari spesialisasi pekerjaan, dengan
mengelompokkan pekerjaan yang serupa dalam satu departeman.
Departemenisasi adalah aktivitas untuk menyusun satuan-satuan organisasi
yang akan diserahi bidang kerja tertentu atau fungsi tertentu. Fungsi
adalah sekelompok aktivitas sejenis berdasarkan kesamaan sifat atau
pelaksanaannya.
3. Rantai Komando
Unsur ini menjelaskan kepada siapa hasil aktivitas (pekerjaan) akan
dilaporkan. Hal ini juga dapat diperluas dengan pertanyaan “Kepada siapa
saya harus bertanggung jawab dan kepada siapa saya harus berkonsultasi,
jika terdapat masalah dalam pekerjaan?”. Ada dua unsur penting dalam
menjelaskan konsep rantai komando, yaitu otoritas dan kesatuan. Otoritas
merupakan hak yang melekat pada posisi manajerial seperti memberikan
tugas dan mengharapkan tugas tersebut dapat dipatuhi dan dijalankan.
Kesatuan perintah adalah tiap-tiap pejabat dalam organisasi hendaknya
hanya dapat diperintah dan bertanggung jawab kepada seorang pejabat
tertentu.
4. Rentang Pengawasan
Unsur ini mendeskripsikan berapa jumlah bawahan yang dapat dikelola secara efisien dan efektif oleh seorang manajer.
5. Sentralisasi dan Desentralisasi
Sentarlisasi sebagai derajat di mana pembuatan keputusan dipusatkan pada
beberapa jabatan di perusahaan. Desentralisasi adalah pengalihan
tanggung jawab dan wewenang dalam mengambil keputusan dari kantor pusat
kepada orang yang berlokasi terdekat dengan situasi yang membutuhkan
perhatian. Dengan menggunakan desentralisasi, tindakan dapat dilakukan
lebih cepat dalam menyelesaikan masalah, lebih banyak orang yang
terlibat di dalamnya, dan menjadikan karyawan lebih menjadi bagian dari
organisasi.
7. Formalisasi
Jika pekerjaan yang ada telah diformalisasi, akan diketahui pekerjaan
apa saja yang harus dikerjakan, kapan harus diselesaikan, dan bagaimana
cara menyelesaikannya.
II. 7 Struktur dan Proses Mempengaruhi Perilaku Organisasi
Perilaku organisasi dapat didefinisikan sebagai penggunaan teori,
metode, dan prinsip-prinsip dari berbagai disiplin ilmu seperti
psikologi, sosiologi, dan antropologi budaya untuk mempelajari persepsi,
nilai-nilai, kapasitas belajar, dan tindakan individu ketika bekerja
dalam kelompok dan di dalam organisasi secara keseluruhan,
penganalisisan dampak lingkungan luar atas organisasi dan sumber daya
manusia, misi, tujuan, dan strateginya.
Struktur organisasi ialah pola formal tentang bagaimana orang dan
pekerjaan dikelompokkan. Struktur sering digambarkan dengan suatu bagan
organisasi. Proses berkenaan dengan aktivitas yang memberi kehidupan
pada skema organisasi itu. Komunikasi, pengambilan keputusan, evaluasi
prestasi kerja, sosialisasi, dan pengembangan karier adalah proses dalam
setiap organisasi.
Tujuan para manajer dalam setiap organisasi ialah mencapai perilaku yang
dikoordinasikan sehingga organisasi tersebut dinilai efektif oleh
mereka yang mengevaluasi hasilnya. Faktor-faktor utama yang menentukan
perilaku individu dan kelompok adalah tugas dan hubungan wewenang. Oleh
karena itu, manajer harus merancang struktur organisasi agar memudahkan
komunikasi di antara para pegawai.
BAB III
PENUTUP
III. 1 Kesimpulan
Organisasi adalah wadah kegiatan daripada orang-orang yang bekerjasama
dalam usahanya mencapai tujuan. Dalam wadah kegiatan itu setiap orang harus jelas
tugas, wewenang dan tanggung jawabnya, hubungan dan tata kerjanya.
Itulah sebabnya struktur organisasi sangat diperlukan dalam sebuah
organisasi yang baru dibentuk, dalam keadaan berkembang maupun yang
sudah mapan.
Perusahaan atau organisasi sering mengubah strukturnya ketika skala usahanya dan kompleksitasnya semakin besar.
Ada beberapa bentuk struktur organisasi seperti yang telah dibahas dalam
Bab II Pembahasan, setiap struktur organisasi tersebut memiliki
kelebihan serta kekurangannya masing-masing. Namun, harapan setiap
organisasi atau perusahaan tentunya ingin tetap bertahan atau semakin
maju.
Struktur organisasi mempengaruhi perilaku organisasi karena
faktor-faktor utama yang menentukan perilaku individu dan kelompok
adalah tugas dan hubungan wewenang. Oleh karena itu, manajer harus
merancang struktur organisasi agar memudahkan komunikasi di antara para
pegawai.
DAFTAR PUSTAKA
Gibson, Ivancevich, Donnely. 1996. Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses Jilid 1 Edisi Kelima. Jakarta. Erlangga
Kusdi. 2009. Teori Organisasi dan Administrasi. Jakarta: Salemba Humanika
Siagian, Sondang P. 1998. Manajemen Abad 21. Jakarta: Bumi Aksara
Sukoco, Badri Munir. 2007. Manajemen Administrasi Perkantoran. Jakarta: Erlangga
Sutarto. 1978. Dasar-Dasar Organisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Sumber internet:
Anonim. 2009. Struktur Organisasi Garis Staff dan Fungsional.
http://1ka01.wordpress.com/2009/12/27/struktur-organisasi-garisstaff-dan- fungsional/
Anonim. 2007. Pengertian Struktur Organisasi Serta Empat Elemen Di Dalamnya
http://organisasi.org Komunitas dan Perpustakaan Online Indonesia.
Anonim. 2010. Bentuk-Bentuk Organisasi. http:// stimiktb-si.blogspot.com.
Like this:
Suka Memuat...